Berpesiar ke Negeri Awan Putih, Selandia Baru
Perjalanan menelusuri keindahan Selandaia Baru dengan menggunakan ...
Perjalanan menelusuri keindaha...
Read MorePerjalanan menelusuri keindahan Selandaia Baru dengan menggunakan ...
Perjalanan menelusuri keindaha...
Read MoreMy travel photo story about Jomblang and Grubug cave, which have a depth around 100 m (328.084 ft) at Gunung Kidul area in Yogyakarta, featured at Forbes Indonesia Magazine and Forbes Asia (November 2012 Issue). ...
My travel photo story abou...
Read MoreKemegahan sebuah kota yang berpadu dengan kenyamanan hidup di sebuah komunitas budaya. Di senja yang cerah itu, untuk kesekian kalinya, saya mendatangi sebuah taman, di daerah New Farm. Tak ada banyak orang Saya meluaskan pandangan , menatap dari kejauhan Story Bridge megah diatas sungai Brisbane. Betapa...
Kemegahan sebuah kota yang ber...
Read MoreWoww.. amazing, baru beberapa jam pihak Internet Sehat Blog & Content Award (ISBA) 2010 mengumumkan award ini di media detik.com, langsung ratusan orang mengunjungi blog saya yang masih tergolong muda ini. Sungguh ini merupakan kegembiraan tersendiri menerima apresiasi ini dan mengetahui banyak pengunjung yang membaca tulisan-tulisan sederhana saya. Barangkali ini akan menjadi rekor jumlah pembaca yang mengunjungi blog ini.
Memotret anak merupakan hal yang susah-susah gampang. Bila anda cari di search engines informasi mengenai hal tersebut, akan didapatkan banyak sekali tip dan trik yang diberikan oleh sang fotografer.
Mahes#1
[singlepic id=67 w=500 h=500 float=center]
Photo by: Ahmad Zamroni
Text by : Aubrey Belford
Thanks largely to the burning of forests and destruction of carbon-rich peatlands, Indonesia is the third biggest emitter of greenhouse gases in the world, a statistic coming under the spotlight ahead of the nation hosting a major international climate change conference next month.
The December 3-14 UN summit on the resort island of Bali will see delegates from around the world — including more than 100 ministers — thrash out a framework for negotiations on a global regime to combat climate change when the current phase of the Kyoto Protocol ends in 2012.
Satellite images from environmental watchdog WWF show that only 25 years ago, the majority of Riau province — home to Ali’s village — was covered in equatorial forest, one of the most ecologically diverse habitats on Earth and a vital absorber of carbon.
Today, four million hectares (nearly 10 million acres), or more than 60 percent, have gone. Land clearing, both legal and illegal, has made way for tree and oil palm plantations, logging concessions and small farms.