Top
Instagram, Angin Baru di Dunia Fotografi | AZ's Blog
fade
1218
post-template-default,single,single-post,postid-1218,single-format-standard,eltd-core-1.2.1,flow-ver-1.7,,eltd-smooth-page-transitions,ajax,eltd-blog-installed,page-template-blog-standard,eltd-header-standard,eltd-fixed-on-scroll,eltd-default-mobile-header,eltd-sticky-up-mobile-header,eltd-dropdown-slide-from-bottom,wpb-js-composer js-comp-ver-6.4.2,vc_responsive
AZ's Blog | Indonesia Photograher / Mobile Photography  / Instagram, Angin Baru di Dunia Fotografi

Instagram, Angin Baru di Dunia Fotografi

Pernahkah anda membayangkan memotret memakai kamera Polaroid SX-70 dengan film Polaroid 600 yang sudah expired untuk mendapatkan efek fotografis yang sekarang sangat dikenal dengan Earlybird Filter. Atau memotret menggunakan kamera Holga dengan film Ektachrome yang kemudian dilakukan Cross-Processed saat memproses film untuk mendapatkan efek Lomo-Fi Filter. Dan sekaligus memakai Holgaroid dengan film Polaroid 80 Chocolate untuk mendapat efek Sutro Filter. Juga menggunakan Lomo LC-A+ dengan film Velvia 50 untuk mendapatkan efekX-Pro II Filter. Bagaimana  membawa kamera-kamera lama itu semua ditambah dengan film-film ‘lawas’ dan melakukan hunting foto di waktu yang sama? Merepotlkan sekali bukan. Namun hal itulah yang terjadi sekarang pada sebuah teknologi Instagram. Hal yang barangkali sangat sulit kita bayangkan pada satu dasawarsa yang lalu. Berbagai macam jenis kamera dan film dalam satu device kecil nan ringan bernama kamera ponsel dengan aplikasi Instagram.

Instagram adalah sebuah aplikasi ponsel yang bisa melakukan banyak model pemfilteran terhadap foto-foto anda dengan sangat mudah, hanya dengan satu sentuhan jari, sekaligus bisa dengan segera membaginya kepada teman-teman yang sekarang bernama followers. Begitu menariknya aplikasi yang mampu menghasilkan nostalgia dari foto-foto yang kita punya ini, sehingga dalam 13 bulan awalnya saja lebih dari 13 juta orang di dunia menggunakannya. Sekarang, setiap bulan lebih dari 800 juta pengguna aktif siap berbagi kehidupannya, lewat gambar, kepada dunia sejak diluncurkannya aplikasi ini pada 6 Oktober 2010. Sebuah kegairahan yang luar biasa dengan lebih dari 80 juta foto di upload  tiap harinya. Barangkali sensasinya hampir sama ketika Eastman Kodak menghadirkan Brownie di tahun 1900-an, yang begitu diminati dan membuat orang awam seketika jatuh cinta dengan fotografi, karena  mudah dioperasikan dan tidaklah “terlalu mahal”.

 

Di tanah air sendiri, Indonesia merupakan salah satu negara yang menyumbang anggota yang cukup besar.  Ratusan komunitas terbentuk gara-gara kecintaannya terhadap aplikasi ini. Sebagian besar dari mereka juga aktif melakukan instameet, sebuah istilah ‘temu darat’ bagi pecinta aplikasi foto ini. Baik sekedar ‘nongkrong-nongkrong’ atau melakukan hunting foto.

Instagram serasa memberikan gairah baru akan kecintaan terhadap fotografi di tanah air. Tengok saja, mereka yang amatir, bahkan tidak mengerti banyak akan fotografi bisa membuat karya yang cukup artistik. Mereka juga begitu produktif dalam menghasilkan foto. Menjadikan memotret dan foto sebagai sesuatu yang menyenangkan sekaligus menghibur.

Bagi mereka yang faham fotografi lebih banyak, kamera ponsel ini benar-benar menjadikan pepatah fotografi lama, ‘The best camera is the one you have with you’ menjadi nyata. Mudah dibawa, mudah dalam pengoperasiannya, dan secara “real time” bisa dipamerkan ke ribuan pemirsa di dunia, baik dengan aplikasi ini atau lewat jejaring sosial lainnya seperti Facebook dan Twitter. Beberapa diantara mereka bahkan membuat project khusus untuk membuat photo story yang kemudian dipamerkan dalam sebum pameran tunggal atau bersama-sama. Jauh dari istilah ‘main-main’.

Begitulah, bagi anda pecinta kamera Lomo/Polaroid  sejati atau bagi anda yang merasa belajar fotografi dengan ‘susah-payah’ mungkin akan sedikit mencibir. “Cepat dan pasti”, suka atau tidak, sebuah dunia baru bernama mobile photography telah lahir. Meramaikan jagad foto digital. Sebuah dunia yang mencakup semua genre fotografi, dari street photography hingga landscape, dimana spontanitas dan pengolahan artistik lewat instagram (atau aplikasi lain) memberikan gaya tersendiri. Nuansa massa lalu, yang mampu dihadirkan kembali dalam keseharian kini.

Semoga gegap gempita ini bukanlah merupakan euforia sesaat semata, akan tetapi benar-benar menjadi angin baru dunia fotografi. Bagian dari gelombang kreatifitas yang terus mencari ‘batas’.

Some my works about Indonesia Inspiring Women. #WanitaIndonesiaHebatAZ ⬅ please follow this hash-tag for more detail.

A video posted by Roni | αнмα∂zαмяσиι (@roni_az) on

#LifeForDanceAZ Series~ Dance is the hidden language of the soul of the body – Martha Graham #NESW

A photo posted by Roni | αнмα∂zαмяσиι (@roni_az) on

University of Otago

A photo posted by Roni 🌀 αнмα∂zαмяσиι (@roni_az) on

No Comments

Post a Comment

})(jQuery)